Mbah Mad juga diyakini memiliki ilmu laduni. Pasalnya, ia tidak pernah mondok. Meski pernah mondok di Pesantren Al-Wahdah Lasem yang saat itu diasuh KH Baidlawi, namun, ia hanya bertahan tidak lebih dari seminggu. “Abah lebih banyak berguru langsung ke pada abahnya sendiri,” terang Gus Ali. INPIRASI TENTANG MAKNA KEHIDUPAN @GusWANN KH. Ali Yahya Lasem terkenal tampan, berbadan tegap dan atletis. Bila sarung, sorban, dan kopiahnya dibuka beliau mirip bule Eropa, Amerika atau Australia. Tak heran kalau banyak wanita terpesona. Kyai Ali Yahya Dan Pelacur KH. Ali Yahya Lasem terkenal tampang, berbadan tegap dan atletis. Bila sarung, sorban, dan kopiahnya dibuka beliau mirip bule Eropa, Amerika atau Australia. Tak heran kalau banyak wanita terpesona. LANGIT7.ID - Senin, 28 Mei 2012, selang empat hari wafatnya KH Muslim Rifai Imampuro Karanganom Klaten, umat Islam dikejutkan dengan meninggalnya ulama yang dikenal nyentrik dan kharismatik, yakni Mbah KH Hambali Abu Sujak Ar-Ruslani. Mbah Hambali merupakan pendiri dan pengasuh Pondok Bodho Al-Frustasiyah Caruban Lasem Rembang Jawa Tengah.
Pertama, rahmat bermakna agama Islam. Makna ini bisa kita dapati dalam QS al-Insan [76]: 31, QS al-Syura [42]: 8, QS al-Fath [48]: 25, QS al-Baqarah [2]: 105, dan QS Ali Imran [3]: 74. Arti pertama ini secara langsung menyiratkan sebuah pesan bahwa agama Islam itu ada untuk rahmat ‘kasih sayang’ terhadap alam semesta.
Di dalam agama Islam seorang ulama’ digolongkan menjadi dua masa/periode, yaitu periode ulama’ salaf dan ulama’ kholaf. Dari pembagian periode tersebut ulama’ yang bagaimanakah yang masuk dalam kriteria golongan atau periode masa ulama’ salaf dan ulama’ yang bagaimanakah yang masuk dalam kriteria periode ulama’ kholaf (ulama’ zaman akhir)?
Salah satu keturunan Rasulullah dengan fam/marga bin Yahya yang berpengaruh di Indonesia bahkan di dunia saat ini adalah Maulana Al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya, sebagai mursyid sekaligus rois Jam'iyah Thariqah Ahlussunnah Wal Jamaah Al-Mu'tabaroh Annahdliyyah.
LADUNI.ID, Jakarta – Di dalam sebuah mobil bersama si mbah KH. Ali Yahya Lasem (alm), beliau bercerita kepada saya. Pada suatu hari, ketika beliau mau berceramah (ngisi pengajian) di Jepara. Tiba-tiba dalam perjalanan (lampu merah) mobil beliau dihadang seorang wanita cantik.

KH Ali Yahya Lasem terkenal tampan, tegap dan atletis. Bila sorban dan kopiah dibuka dia mirip bule dan banyak wanita terpesona. Suatu hari beliau dapat undangan pengajian di Jepara. Di lampu merah mobil berhenti dan saat itu Kyai Ali duduk disamping supir dan melepas sorban dan kopiah yang dipakainya.

.
  • eui5hhbp9y.pages.dev/376
  • eui5hhbp9y.pages.dev/231
  • eui5hhbp9y.pages.dev/132
  • eui5hhbp9y.pages.dev/448
  • eui5hhbp9y.pages.dev/480
  • eui5hhbp9y.pages.dev/35
  • eui5hhbp9y.pages.dev/312
  • eui5hhbp9y.pages.dev/360
  • kh ali yahya lasem