1218 intensitas dan laju infeksi penyakit karat daun uromyces phaseoli pada tanaman kacang merah intensity and infection rate of rust leaf uromyces p Author: Hadian Tan 27 downloads 175 Views 58KB Size Investasi di bidang pertanian saat ini semakin diminati oleh banyak orang. Selain menjadi sumber penghasilan tambahan, juga bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan dan bermanfaat untuk kesehatan serta lingkungan kita. Salah satu jenis tanaman yang banyak diinvestasikan adalah kopi. Pentingnya Mencegah Penyakit Karat Daun Kopi adalah tanaman yang membutuhkan perawatan khusus agar dapat tumbuh dengan baik dan memberikan hasil panen yang optimal. Satu hal yang perlu diperhatikan oleh para investor kopi adalah mencegah penyakit karat daun. Penyakit ini dapat menyerang dan merusak daun pada tanaman kopi. Untuk mencegahnya, ada beberapa caranya yang bisa dilakukan. Memahami Penyebab Terjadinya Penyakit Karat Daun Sebelum menjelaskan cara mencegah penyakit karat daun pada tanaman kopi, penting untuk memahami penyebab terjadinya penyakit ini. Penyakit karat daun disebabkan oleh jamur Hemileia vastatrix. Jamur ini menyerang daun pada tanaman kopi dan muncul sebagai bercak berwarna kecoklatan pada bagian bawah daun. Pada tahap selanjutnya, bercak tersebut akan terus bertambah hingga menutupi seluruh daun. Akibatnya, daun menjadi mengering dan gugur, sehingga menyebabkan produksi kopi menurun. Cara Mencegah Penyakit Karat Daun pada Tanaman Kopi Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit karat daun pada tanaman kopi. 1. Memilih Bibit yang Sehat dan Berkualitas Memilih bibit yang sehat dan berkualitas sangat penting untuk mencegah penyakit karat daun pada tanaman kopi. Pastikan bibit yang akan ditanam bebas dari penyakit dan hama. Sebelum menanam, periksa kondisi bibit. Pilih bibit yang memiliki batang kuat dan berdaun hijau segar. Jangan memilih bibit yang sudah layu atau kerdil. 2. Menjaga Kebersihan Lingkungan Tanaman Menjaga kebersihan lingkungan tanaman kopi sangat penting untuk mencegah penyakit karat daun. Buang sisa tanaman dan dedaunan yang sudah layu atau terinfeksi. Pastikan juga area sekitar tanaman kopi terbebas dari gulma yang bisa menjadi tempat tumbuh berkembangnya jamur penyebab karat daun. Lakukan penyiraman teratur dan jangan membiarkan tanaman kopi terlalu lembab. 3. Memberikan Pupuk dan Nutrisi yang Tepat Memberikan pupuk dan nutrisi yang tepat juga menjadi faktor penting untuk mencegah penyakit karat daun pada tanaman kopi. Pastikan tanaman kopi mendapatkan nutrisi yang cukup agar dapat tumbuh dengan baik dan memiliki daya tahan terhadap serangan jamur. Gunakan pupuk yang sesuai dengan jenis tanah dan kebutuhan tanaman kopi. 4. Menggunakan Pestisida yang Tepat Pestisida dapat menjadi solusi untuk mencegah infeksi penyakit karat daun pada tanaman kopi. Namun, pastikan menggunakan pestisida yang tepat, sesuai dengan jenis tanaman dan penyakitnya. Jangan terlalu sering menggunakan pestisida karena dapat membahayakan kesehatan tanaman dan lingkungan sekitar. Gunakan sesuai dengan dosis yang dianjurkan dan jangan sampai terlalu berlebihan. 5. Menjaga Kelembaban Udara yang Tepat Kelembaban udara juga menjadi faktor penting dalam mencegah terjadinya penyakit karat daun pada tanaman kopi. Pastikan kelembaban udara di sekitar tanaman kopi tidak terlalu tinggi atau rendah. Kelembaban udara yang terlalu tinggi dapat memicu tumbuhnya jamur penyebab karat daun, sementara kelembapan udara yang terlalu rendah dapat membuat tanaman kopi stress dan rentan terhadap serangan jamur dan penyakit lainnya. Kesimpulan Penyakit karat daun pada tanaman kopi dapat merusak daun dan mengganggu produksi kopi. Penting untuk mencegah penyakit ini agar tanaman kopi dapat tumbuh dengan baik dan memberikan hasil panen yang optimal. Beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain memilih bibit yang sehat dan berkualitas, menjaga kebersihan lingkungan tanaman, memberikan pupuk dan nutrisi yang tepat, menggunakan pestisida yang tepat, dan menjaga kelembaban udara yang tepat. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, investor kopi dapat meminimalisir risiko terjadinya penyakit karat daun pada tanaman kopi. Simak tulisan lainnya seputar Sayur-sayuran 3158Views Download Presentation. Hama Pada Tanaman Jagung. Nama Kelompok : Apri Aditya Danang P 115040201111052 Anita Nur Khoiriyah 115040201111218 Archippus C.H 115040201111149. Klasifikasi Tanaman Jagung. Kingdom: Plantae Devisi: Monocots Class: Commelinids Ordo: Poales Famili: Poaceae Genus: Zea. Kacang Ercis GejalaBantalan spora berwarna cokelat muncul di kedua sisi daun dan juga di tangkai. Dalam kondisi cuaca kering, bantalan spora ini menyebar. Daun menjadi cacat dan seluruh tanaman memiliki sedikit pertumbuhan. Meskipun demikian, hasil panen sedikit hayatiKerusakan sebagian besar terdeteksi pada tahap akhir penyakit. Perlakuan tidak diperlukan dalam banyak kasus, karena kehilangan pendapatan yang kimiawiFungisida berbasis Tebuconazole dapat penyebabnya?Jamur berhibernasi pada buncis ladang juga dikenal sebagai kacang babi, kara oncet atau kacang Inggris, vetch dan varietas spurge. Dari sana, jamur ini menyebar ke tanaman kacang di musim semi. Di musim dingin, jamur berpindah ke inang Pencegahan Singkirkan semua inang alternatif di sekitar lahan, seperti spesies Vicia kara oncet atau Lathyrus Vechtling. Bagikan PEMANGKASANDAUN Langkah pertama untuk mengatasi karat daun tanaman buah tin adalah dengan melakukan pemangkasan seluruh daun tanaman tanpa sisa. Jika tanaman sudah berbuah, buahnya tidak perlu dipangkas. Buang jauh atau bakar daun pangkasan. PENYEMPROTAN FUNGISIDA Penyakit karat daun merupakan salah satu dari sekian banyak penyakit yang banyak menyerang pada tanaman budidaya pertanian tanaman hortikultura. Dengan adanya penyakit tersebut dapat menyebabkan berbagai organ tanaman menjadi rusak, terutama pada organ daun yang menjadi sasaran pademi dari penyebaran penyakit karat daun tersebut. Karena serangan dari penyakit karat daun, terkadang membuat resah para petani yang sudah susah payah membudidayakan serta merawat tanamannya mulai dari pembenihan hingga nantinya dihasilkan buah. Tanaman Melon Sehat Tanpa Karat Daun, photo by Wahid Priyono dalam Penyakit karat daun telah banyak menimpa dari tanaman-tanaman tropik seperti pada kopi robusta dan kopi arabika biasanya sering menjadi sasaran empuk. Pada tanaman seledri, kacang tanah, dan jagung yang tidak mendapatkan perawatan yang baik juga memungkinkan terserangnya tanaman dari penyakit karat daun ini. Tanaman yang sakit akibat serangan karat daun ditandai dengan munculnya bercak-bercak berwarna kuning muda pada sisi bawah daun, kemudian lambat laun akan berubah menjadi warna kuning tua;Adapun tanda-tanda jika tanaman terserang penyakit karat daun adalah sebagai berikut Pada bagian bawah daun terbentuk tepung berwarna tepung jingga cerah oranye dan tepung ini adalah sekelompok jamur Hemileia vastatrix; Bercak putih tersebut lama-kelamaan akan menjadi cokelat tua sampai berwarna hitam, dan kering; Daun-daun tanaman tropik yang terserang penyakit karat daun ini biasanya ditandai dengan kemudahan daunnya mengalami gugur dan tanaman menjadi gundul. Dengan melihat ciri-ciri di atas, tentunya kita harus mengetahui terkait bagaimana tentang cara mengatasi penyakit karat daun yang seringkali meresahkan para bapak-ibu tani dan pekebun. Berikut ini cara pengendalian penyakit karat daun pada beberapa jenis tanaman yang sering dibudidaya oleh para petani. Pengendalian Penyakit Karat Daun pada Tanaman Kopi Beberapa varietas jenis kopi yang sering diserang oleh penyakit karat daun adalah kopi arabika dan kopi robusta. Namun jika kita lihat dari sistem pertahanan tubuhnya, kopi jenis arabika lebih rentan terserang penyakit karat daun dibandingkan dengan kopi robusta yang tidak terlalu banyak mendapatkan serangan dari penyakit tersebut. Cara pengendalian penyakit karat daun pada tanaman kopi untuk sementara ini dapat ditempuh melalui dua cara yakni menanam jenis kopi arabika dan robusta yang tahan terhadap penyakit, dan menyemprotkan fungsida pada tanaman yang terserang jamur tersebut. Di Jawa Timur Indonesia ada beberapa jenis kopi yang tahan terhadap penyakit karat daun diantaranya ada varietas kopi Lini S yaitu S795 serta jenis kopi USDA dan Karika. Akan tetapi, mendapat laporan dari beberapa petani di Jawa Timur, mengeluhkan bahwa akhir-akhir ini terutama jenis Karika ketahanan terhadap penyakitnya sudah menurun sehingga para pekebun kopi lebih senang memberantas penyakit karat daun ini dengan menggunakan fungsisida jenis pestisida untuk memberantas perkembangan jamur parasit pada tanaman budidaya. Beberapa jenis fungsida yang digunakan para pekebun kopi untuk membrantas penyakit karat daun diantaranya yaitu fungisida sistemik seperti trademefon Bayleton 250 EC atau dapat menggunakan tembaga Copper sandoz, Cobox, Cupravit, dan Vitigran blue. Pengendalian Penyakit Karat Daun pada Tanaman Jagung Tidak hanya pada tanaman kopi saja, penyakit karat daun juga dapat menyerang tanaman jagung. Ciri dari tanaman jagung yang terserang yakni di bawah daun atau dibagian ruas-ruas batangnya terdapat bubuk berwarna puih kekuningan. Pengandalian dapat dicegah dengan membudidaya tanaman jagung yang toleran dan tahan terhadap penyakit. Belilah biji/bibit tanam jagung di toko dari kemasan yang benar-benar terdapat verifikasi terkait dengan bibit tersebut tahan penyakit. Jika diperlukan, pengendalian dapat menggunakan fungsida dari jenis Oksiklorida tembaga, Zineb, Fermat, dan Dithane. Pengendalian Penyakit Karat Daun pada Tanaman Kacang Tanah Kacang tanah juga menjadi tumbuhan inang yang sering diserang oleh jamur parasit penyebab penyakit karat daun. Akibatnya daunnya menjadi tidak bagus. Pengendalian penyakit karat daun pada tanaman kacang tanah dapat dilakukan dengan cara kultur teknis yakni dengan mengatur jarak tanam supaya tidak terlalu rapat sehingga kelembaban udaranya tidak terlalu tinggi. Pengendalian secara kimiawi menggunakan pestisida bisa saja menolong tanaman yang terserang. Beberapa jenis fungsida yang direkomendasikan adalah Fermat, Zineb, Oksiklorida tembaga, dan Dithane. Pengendalian Penyakit Karat Daun pada Tanaman Seledri Tanaman seledri juga sangat berpeluang terserang penyakit karat daun. Cirinya adalah di permukaan bagian bawah daun seledri biasanya ada sekelompok jamur penyebab karat daun berwarna putih kekuningan seperti tepung yang hidupnya berkoloni/berkelompok-kelompok. Pengamatan terhadap mikroskop telah memperlihatkan bahwa jamur tersebut adalah jamur parasit dari spesies Hemileia vastatrix. Pada tanaman yang terserang, akan nampak daun seledrinya menjadi keriting dan tumbuh tidak normal. Pengendalian dan pencegahannya dapat menggunakan sistem pertanian seledri hidroponik supaya tanaman tidak rentan terhadap penyakit karat daun ini. Penyiraman tanaman seledri sejak dini secara teratur juga dapat menolong tanaman dari serangan karat daun tersebut. —- How to Manage the Leaf Rust? The leaf rust is one of the known diseases that can attack horticultural plants. This disease causes damage to certain organs, especially leaves. Leaf rust usually happens to tropical plants like coffee, celery, peanuts, and corns. Here are some signs that your plants are suffering from leaf rust Yellow specks on the underside of leaf that will then change the entire leaf into dark yellow in color The underside of the leaf is dusted by orange-y dust which is a cluster of Hemileia vastatrix fungus White specks which then turns into dark brown or even black that dries up the leaf Overt leaf abscission on tropical plants Leaf Rust Control on Coffee Varieties of coffee that are often attacked by leaf rust are Arabica and Robusta coffee. However, based on the immune system, Arabica coffee variety is more vulnerable to leaf rust than Robusta. The way to prevent leaf rust on both varieties so far is by spraying fungicides on them. In East Java, Indonesia, several varieties of coffee like the S795, USDA, and Karika are vulnerable to leaf rust. However, lately, Karika coffee type is even more vulnerable to the attack. Some fungicides that coffee farmers usually use to take care of leaf rust are systemic fungicides like tramadefon Bayleton 250 EC or copper fungicides like copper Sandoz, cobox, cupravit, and vitigran blue. Leaf Rust Control on Corn Especially for corn, the sign of leaf rust can be seen through yellowish white dusting on the underside of the leaf or in between stem segments. To prevent leaf rust on corn, it’s best to buy seeds that can tolerate and withstand diseases. They’re usually labeled so in your local shops or you can ask the seller directly. If needed, you can use fungicides like copper oxychloride, zineb, fermat, and dithane. Leaf Rust Control on Peanut Peanut plants are often made to be host plants for parasitical fungus that causes leaf rust. You can prevent this by implementing the technical culture system which is making sure you have enough row spacing distance between one peanut plant and another to avoid high air humidity. Control can also be chemically done using fungicides like fermat, zineb, copper oxychloride, and dithane. Leaf Rust Control on Celery The sign of leaf rust on celery is the cluster of fungus that causes leaf rust that’s dusty and yellowish white in color. The type of fungus is the Hemileia vastatrix. This will cause celery leaves to curl. Prevention can be done by growing celery using hydroponic system. Early, scheduled watering is also good to help prevent leaf rust. KaratDaun - Dalam bisnis budidaya tumbuhan kopi, karat daun yaitu salah satu penyakit penting yang menjadi perhatian serius bagi para peneliti dan petani.Daun karat dianggap penting lantaran di beberapa daerah, penyakit ini sanggup mengurangi produktivitas tumbuhan sampai 20 persen. Penyakit yang disebabkan oleh parasitisme jamur Hemileia vastatrix di daun sangat mengganggu metabolisme
Buncis GejalaGejala pertama berkembang sebagai pustula cokelat hingga kuning yang menghancurkan epidermis daun yang lebih tua, terutama di sisi bawah. Seiring waktu, pustula itu dapat dikelilingi oleh lingkaran jaringan kuning klorotik dan dapat berubah menjadi lebih gelap. Pustula memanjang dari jenis yang sama dapat muncul pada tangkai daun, batang dan polong. Daun bisa menjadi klorosis dan kering, dan mungkin rontok lebih awal. Dapat terjadi kerontokan daun, dengan konsekuensi pada hasil panen. Karat buncis dapat membunuh tanaman muda. Pada tanaman yang lebih tua, jamur memiliki efek yang sangat kecil pada hasil hayatiInsektisida hayati berbasis spesies Bacillus subtilis, Arthrobacter dan Streptomyces memiliki efek nyata dalam menghambat perkembangan penyakitPengendalian kimiawiSelalu pertimbangkan pendekatan terpadu berupa tindakan pencegahan bersama dengan perlakuan hayati. Fungisida triazol dan strobilurin menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam mengendalikan karat penyebabnya?Jamur Uromyces appendiculatus bertahan melewati musim dingin dalam sisa-sisa tanaman di tanah. Ini adalah parasit obligat, yang berarti membutuhkan jaringan tanaman untuk bertahan hidup. Infeksi awal terjadi ketika spora tersebar ke tanaman melalui angin, air, dan serangga. Jamur tumbuh subur di kelembaban dan suhu tinggi. Spora dapat menyebar dengan sangat cepat dalam kondisi ini. Penyakit ini lebih parah pada periode hangat dan cuaca Pencegahan Tanam varietas yang tahan atau toleran. Jangan menanam buncis di tempat yang terinfeksi. Lakukan tumpang sari dengan tanaman bukan inang seperti jagung. Singkirkan gulma dan tanaman liar dari lahan. Hindari irigasi berlebih dan jangan gunakan penyiram curah. Potong dan buang semua bagian tanaman yang terinfeksi. Setelah menanam, bersihkan dan buang semua sisa-sisa tanaman. Pilih dan jadwalkan tanggal tanam dan irigasi dengan cermat untuk menghindari basahnya daun dalam waktu lama ketika suhu tinggi. Hindari penggunaan nitrogen berlebihan dan pastikan pemupukan kalium yang memadai. Bagikan
Kejadiandan Keparahan Penyakit Bercak Daun pada Cabai (Capsicum annum L.) Di Beberapa Desa Di Sulawesi Tengah. Demikian juga untuk daerah Riau mengalami penurunan produksi dimana akhir tahun

JAKARTA, - Penyakit karat menjadi salah satu penyakit tanaman jagung yang gejala bisa dilihat pada bagian daun. Penyakit ini disebabkan oleh jamur patogen yang berkembang pada suhu sekitar 23 sampai 28 derajat Celcius. Penyakit ini membuat proses fotosintesis terhambat dan membuat produktivitas tanaman menurun. Oleh karena itu, penyakit ini harus segera dikendalikan agar tidak menimbulkan kerugian yang besar. Melansir dari BBPOPT Kementerian Pertanian, Rabu 18/1/2023, berikut ini gejala dan cara mengendalikan penyakit karat daun juga Simak, 10 Penyakit Tanaman Jagung dan Cara Mengatasinya Gejala penyakit karat daun tanaman jagung Gejala khas yang bisa terlihat saat tanaman jagung terserang penyakit ini yaitu adanya lesio kecil pad aduan. Setelah itu, bagian ini akan berubah menjadi melingkar hingga memanjang. Shutterstock/The natures Penyakit karat daun jagungSaat lesio berkemban, jamur akan keluar dari permukaan daun. Lesio tersebut akan berubah memanjang dan akan membentuk halo kuning. Gejala lebih lanjut akan terlihat pustula bisul di permukaan daun bagian atas dan bawah berwarna coklat kemerahan. Warna tersebut lama kelamaan akan berubah menjadi hitam kecoklatan. Apabila infeksi penyakit karat semakin parah, maka daun tanaman jagung menjadi kering dan tanaman bisa mati. Baca juga Pahami Ciri-ciri Jagung Terserang Virus dan Cara Mengatasinya Cara mengendalikan penyakit karat pada jagung Penyakit karat daun jagung bisa dikendalikan dengan beberapa cara. Berikut penjelasan selengkapnya. Menanam varietas jagung yang tahan patogen menyebabkan penyakit karat. Beberapa varietas yang memiliki sifat unggul tersebut, antara lain; XCI 47, XCJ 33, CI-27-2, Poll 468, Arjuna, Pioneer 2, dan lain sebagainya. Mengatur jarak tanam agar suhu dan kelembapan terjaga untuk pertumbuhan tanaman. Menanam serempak di awal musim kemarau. Saat intensitas serangan semakin meluas, maka lakukan penyemprotan pestisida kimia seperti zineb, fermat, dihane, dan oksiklorida tembaga. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Untukpotensi hasilnya begitu tinggi mencapai 13,5 ton/hektare serta memiliki ketahanan terhadap penyakit bulai, karat, dan hawar. Selain itu keunggulan jagung hibrida NASA 29 adalah stay green, yaitu warna batang dan daun di atas tongkol masih hijau saat biji sudah masak atau waktu untuk panen, sehingga dapat dimanfaatkan untuk pakan
Jenis dan Cara Pengendalian Hama Tanaman Buncis1. Kumbang Daun2. Ulat Jengkal Semu3. Lalat Kacang4. Kutu Daun5. Ulat Penggulung DaunJenis dan Cara Pengendalian Penyakit Tanaman Buncis1. Penyakit Bercak Daun2. Penyakit Antraknosa3. Penyakit Ujung Keriting4. Penyakit Embun Tepung5. Penyakit Hawar Daun6. Penyakit Damping OffArtikel Terkait Tanaman buncis adalah salah satu sayuran yang merupakan golongan famili Leguminosae. Tanaman buncis banyak di budidayakan di indonesia karena tanaman ini mampu hidup disemua tempat baik pada dataran tinggi maupun dataran rendah. 11 Jenis dan Cara Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Buncis Terdapat dua jenis tanaman buncis diantaranya adalah jenis yang merambat dan juga jenis tegak. Jenis merambat memiliki percabanyak yang jauh lebih banyak dibandingkan tanaman jenis tegak, hal inilah ciri tanaman yang memiliki hasil yang lebih banyak. Cara budidaya tanaman buncis tentunya tidak lepas dari serangan hama dan penyakit. Berikut beberapa hama dan penyakit yang menyerang tanaman buncis dan cara pengendaliannya. Hama menjadi salah satu momok yang paling ditakuti oleh petani buncis, oleh karena itu sebagai petani harus tahu bagaimana cara mengatasinya. Berikt ini adalah Jenis dan Cara Pengendalian Hama Tanaman Buncis, silahkan disimak 1. Kumbang Daun Kumbang Henose-pilachna sgnatipennis atau Epilachna signatipennis merupakan kumbang penyebab hama kumbang daun. Kumbang daun epilachna nama lainnya berbentuk oval memiliki warna merah atau cokelat kekuningan dengan panjang sekitar 6 – 8 mm. Pengendaliannya Langsung dibunuh dengan tangan ketika muncul tanda adanya telur, larva dan kumbang Menggunakan pestisida organik dengan bahan bawang putih, jahe, cabe rawit, jeruk dan sambiloto Rotasikan penanaman dengan tanaman bukan inang 2. Ulat Jengkal Semu Ulat jengkal semu adalah penyebab hama ulat jengkal semu juga dan memiliki 2 spesies pada perkebunan buncis yaitu dan Plusia signata Phytometra signata. Mereka masuk pada famili Plusiidae dengan panjang kurang lebih 2 cm dan berwarna hijau yang sampingnya bergaris warnanya lebih muda. Tanda penyerangan hama ini adalah tanaman menjadi kerdil dan daun berlubang. Pengendaliannya Bunuh satu per satu tetapi cara ini tidak efektif Lakukan sanitasi pembersihan gulma sebagai tempat hama Semprot dengan pestisida organik dalam dosis besar, bahannya cabe rawit, bawang putih, daun tomat, merica, daun / ini Nimba dan sambiloto 3. Lalat Kacang Lalat Agromyza phaseoli merupakan penyebab lalat kacang yang ditandai dengan daun berlubang, pangkal batang bengkok atau pecah, tanaman layu kemudian berubah jadi kuning dan mati, tetapi akan mengalami tubuh kerdil jika tidak mati. Pengendaliannya Lakukan penanaman serentak dan beri penutup jerami atau daun pisang Segera d cabut, dibakar dan ditanam dalam tanah jika tanaman syah terserang secara parah Jika masih kecil serangannya, setiap 20 hari selai sebanyak 2 – 3 kali semprot dengan pestisida organik berbahan cabe rawit, bawang putih, daun tomat, sambiloto, merica dan daun Nimba. 4. Kutu Daun Gejala yang ditimbulkan oleh hama kutu daun terlihat dari tanaman buncis yang masih mudah. Bila terserang hama ini tanaman buncis akan tumbuh dengan kerdil, tidak berkembang dengan baik, daun berubah menjadi warnah kuning dan daun juga berubah menjadi keriting. Cara pengendaliannya adalah sebagai berikut Menggunakan musuh alami, biasanya menggunakan hewan lembing, lalat dan jenis dari Coccoinellidae, Gunakan bahan kimia menggunakan insektisida Orthene 75 Sp. 5. Ulat Penggulung Daun Tanaman buncis yang terserang hama ini memiliki ciri daun mengguning yang didalamnya terdapat ulat yang dimana ulat tersebut dilindungi oleh benang sutera dan juga terdapat kotoran. Tidak sedikit polong tanaman buncis juga direkatkan dengan daun. Ciri lainnya adalah terdapat lubang lubang pada daun hal ini disebabkan bekas gigitan ulat ini dari tepu daun hingga ketulang daun. Cara pengendaliannya bisa menggunakan beberapa cara, diantaranya adalah Daun yang terserang hama jenis ini harus segera dipotong untuk dimusnakan bisa dikubur ataupun dibakas. Bila serangan tinggi gunakanlah insektisida. Semprotkan pada bagian tanaman yang terserang menggunakan insektisida jenis Azodrin 15 WSC. Jenis dan Cara Pengendalian Penyakit Tanaman Buncis Selain hama ternyata penyakit juga merupakan salah satu faktor yang menyebabkan tanaman turun produksinya bahkan mengalami kematian. Dibawah ini adalah Jenis dan Cara Pengendalian penyakit Tanaman Buncis yang wajib petani tahu 1. Penyakit Bercak Daun Cendawan Cercospora canescens merupakan penyebab penyakit bercak daun yang sporanya disebarkan melalui angin, air hujan, alat Pertani, serangga dan manusia misalnya. Tanda tanaman buncis terserang adalah muncul bercak kecil pada daun berwarna cokelat kekuningan yang lama kelamaan akan melebar hingga tepi daun berpita dengan warna kuning. Daun yang terserang akan mengalami layu kemudian berguguran. Parahnya jika sampai menyerang polong, maka akan muncul bercak kelabu pada polong serta polong akan terbentuk kurang padat dan ringan. Pengendaliannya Benih buncis rendam menggunakan air panas bersuhu 48 derajat celcius selama 30 menit Potong bagian tanaman buncis yang sudah terinfeksi Semprot dengan pestisida organik dalam waktu 5 – 15 hari secara berulang – ulang 2. Penyakit Antraknosa Cendawan colletotrchum lindemuthianum merupakan penyebab penyakit antraknosa ditandai dengan muncul bercak kecil warnanya cokelat karat pada polong – polong buncis muda dan hitam atau cokelat tua pada polong tua. Pengendaliannya Lakukan pergiliran tanaman untuk memutus siklus hidup cendawan Semprot dengan pestisida organik 3. Penyakit Ujung Keriting Virus mosaik keriting merupakan penyebab penyakit ujung keriting dengan penularan melalui serangga seperti kutu loncat. Tanda penyakit ini adalah daun muda menjadi keriting dan warnanya kuning, sedangkan daun tua menggulung dan memilin. Batang akan mengalami kondisi tidak normal, daun terasa kaku dan tangkai pada daun membentuk gulungan, jika tanam yang muda diserang akan mengalami kondisi kerdil. Pengendalian Tanam bibit yang tahan terhadap penyakit, spurt dan strike misalnya. Cabut dan bakar tanaman yang terserang Semprot dengan pestisida 4. Penyakit Embun Tepung Penyakit embun tepung yang menyerang tanaman buncis adalah disebabkan oleh cendawan Erysiphe polygoni. Gejala yang ditimbulkan akibat serangan ini adalah tanaman berubah menjadi warna putih keabuabuan baik daun, batang, bunga dan buahnya. Ada beberapa cara pengendaliannya diantaranya adalah Bagian yang terserang maka dimusnakan dengan cara mengambil atau memotongnya kemudian dibakar atau dikubur agar tidak menular ketanaman lainnya. Gunakan pestisida organik Dapat juga menggunakan penghembusan tepung belerang 5. Penyakit Hawar Daun Penyakit ini disebabkan oleh bakteri jenis Xanthomonas campestris. Gejala yang ditimbulkan akibat serangannya adalah terlihat bercak kuning di bagian tepi daun, yang lama kelamaan hingga tulang daun tengah. Kemudian daun terlihat layu, kering dan berwarna cokelat kekuningan yang berakhir dengan kerontokan daun. Cara pengendaliannya bisa menggunakan cara berikut ini Gunakanlah benih yang tahan terhadap penyakit jenis ini, dan tentunya benih yang bebas penyakit Selalu menjaga kebersihan lahan dengan melakukan penyiangan dari gulma penyebab penyakit. 6. Penyakit Damping Off Penyakit Damping Off disebabkan oleh adanya cendawan Phytium sp. Penularannya penyakit ini dapat melalui tanah maupun biji tanaman itu sendiri. Bila suhu optimum atau cukup tinggi maka akan terjadi serangan yang tinggi. Sedangkan gejala yang ditimbulkan akibat serangannya adalah bagian batang yang terletak di bawah keping biji hipokotil memiliki warna putih pucat hal ini dikarenakan klorofil tanaman rusak. Klorofil yang rusak menyebabkan nekrosa secara cepat, sehingga jaringan tanaman menjadi mengkerut dan mengecil sehingga batang tidak mampu menahan kotiledon, hal inilah yang mengakibatkan tanaman roboh. Cara pengendalian yang bisa dilakukan adalah sebagai berikut Gunakan benih yang rentan terhadap penyakit jenis ini Rajinlah menyiram tanaman dengan menggunakan air bersih yang bebas penyakit Semprotkan tanaman menggunakan pestisida organik sesuai dengan dosis tanaman. Untuk mendapatkan hasil yang baik tentunya harus menghindarkan tanaman dari hama dan penyakit diatas. Demikianlah ulasan kali ini mengenai Jenis dan Cara Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Buncis, semoga membantu petani untuk meningkatkan produksinya. Selamat Mencoba. Baca Juga Syarat Tumbuh Tanaman Buncis

VirusTMV dapat menular melalui benih atau pun secara mekanis melalui vector serangga penular. Gejala tanaman yang terserang dapat diidentifikasi dari warna daun, perbedaan ukuran daun dan kecepatan pertumbuhan. Tanaman dengan inveksi virus mozaik memiliki warna belang kuning hijau pada daunnya ukuran daun lebih kecil dan kerdil dalam pertumbuhan.

Batang tanaman yang terkena penyakit layu Ada sekitar 7 hama dan 11 penyakit yang perlu diperhatikan dalam budiaya buncis. Berikut ini hama dan penyakit pada buncis beserta upaya pengendaliannya; Hama Berikut beberapa hama yang umum menyerang tanaman buncis; Hama kumbang daun Hama kumbang daun ini adalah jenis Henose pilachna signatipennis atau Epilachna signatipennis. Kumbang ini sering disebut juga kumbang daun epilachna. Bentuk tubuhnya oval, berwarna merah atau coklat kekuningan dengan panjang 6-8 mm. Hama ini tidak terlalu merusak, namun perlu juga dikendalikan agar tidak menurunkan produktivitas tanaman. Pengendalian ; Pemusnahan telur maupun kumbangnya secara mekanis manual. Penyemprotan dengan pestisida nabati campuran ; bawang putih, cabe rawit, jahe, jeruk dan sambiloto. Pergiliran tanaman dengan tanaman lain. Hama Penggerek Daun Hama penggerek daun ini umumnya adalah kenis Etilla zinckenella. Gejalanya polong yang masih muda mengalami kerusakan, bijinya banyak yang keropos. Namun kerusakan ini tidak sampai mematikan tanaman. Pengendalian ; Penyemprotan dengan TOP-BN MOSA BN dengan dosis 30 gr 1/3 sachet dicampur dengan air tangki semprot 14 liter. Waktu penyemprotan sebaiknya di sore hari. Untuk pencegahan dan pengendalian sebaiknya disemprot secara berkala seminggu sekali Hama Lalat Kacang Lalat kacang ini adalah jenis Agromyza phaseoli yang termasuk famili Agromyzidae. Lalat betina mempunyai panjang 2,2 mm sedangkan jantan lebih kecil yakni 1,9 mm. Gejala serangan hama ini adalah lubang-lubang pada daun dengan arah tertentu, yaitu dari tepi daun menuju tungkai atau tulang daun. Gejala lebih lanjut berupa pangkal daun membengkok atau pecah. Kemudian tanaman menjadi layu, berubah kuning dan akhirnya mati muda. Bila tidak sampai mati, tanaman menjai kerdil dan produktifitasnya sedikit. Pengendalian ; Pada saat pengolahan tanah, setelah biji-biji buncis ditanam, sebaiknya lahan langsung diberi penutup dari jerami atau daun pisang. Penanaman dilakukan secara serentak. Dengan demikian mencegah lalat kacang ini hinggap untuk meletakkan telurnya. Pengendalian juga dengan penyemprotan pestisida nabati campuran bawang putih, cabe rawit, daun mimpba, daun tomat, merica dan sambiloto. Penyemprotan dilakukan 2 sd 3 kali sampai 20 HST Hari setelah tanam tergantung berat ringan serangan. Hama Kutu Daun Kutu daun atau Aphis gossypii tidak hanya menyerang tanaman buncis saja, melainkan dapat memakan segala tanaman. Tanaman inangnya antara lain; kapas, semangka, cabaik, terong, bunga sepatu dan jeruk. Kutu daun berwarna hijau tua sampai hitam atau kuning coklat. Gejala yang tampak adalah pertumbuhan tanaman menjadi kerdil, batang memutar memilin, daun keriting dan berwarna kuning. Pengendalian ; Pengendalian secara ekosisitemik dengan memasukkan/memelihara musuh alami berupa belalang sembah, kumbang koksi kepik dan lembing. Pohon mint, adas, dill, yarrow, cengkeh, dan dandelion dikenal dapat menarik minat lacewing, kumbang koksi dan sejenis serangga yang sebenarnya dinamakan “predator kutu daun.” Menempatkan tanaman ini di sekitar tanaman yang ingin Anda lindungi dapat menarik predator sehingga dapat mengendalikan populasi kutu daun. Penggunaan pestisida nabati dengan campuran bawang putih, bawang merah, cabe rawit, daun mimba, daun tomat dan sambiloto. Penyemprotan dapat dilakukan berkala 1 atau 2 minggu sekali. Hama Ulat Jengkal Semu Ulat jengkal semu ini bisanya dari jenis Pluia signata Phytometra signata dan jenis Plusia Chalcites. Panjang ulat ini kurang lebih 2 cm, berwarna hijau dengan garis samping berwarna lebih muda. Gejala serangan pada daun berlubang-lubang. Tanaman menjadi kerdil dan berakibat produktivitas menurun. Pengendalian ; TOP BN MOSA BN – Agens Hayati, Pengendali Hama Organik, Anti Walang Sangit dan Serangga Terbang Dengan cara mekanis. Sanitasi dnegan pembersihan gulma-gula yang dapat dijadikan sarang persembunyian hama tersebut. Penyemprotan dengan TOP-BN MOSA BN dengan dosis 30gr 1/3 sachet dicampur dengan air tangki semprot 14 liter. Penyemprotan dilakukan pada sore hari. Hama Ulat Penggulung Daun Ulat penggulung daun ini dari jenis Lamprosema Indicata dan jenis Lamprosema Diemenalis. Gejala serangan yang nampak yakni pada daun akan kelihatan menggulung dan apabila dibuka biasanya terdapat ulat yang dilindungi oleh benang-benang sutera dan kotoran. Polongan sering pula ikut direkatkan bersama-sama dengan daunnya. Daun juga terdapat lubang-lubang bekas gigitan dari tepi sampai ketulang utama, hingga habis tinggal urat-uratnyta saja. Pengendalian ; Secara mekanis dengan membuang daun yang terserang tersebut. Dikumpulkan untuk kemudian dapat dimusnahkan dengan cara dibakar ditimbun di tanah. Penyemprotan dengan TOP-BN MOSA BN dengan dosis 30gr 1/3 sachet per tanki air 14 liter. Sebaiknya penyemprotan dapat dilakukan secara berkala untuk pencegahan dengan selang waktu 1 sampai 2 minggu sekali. Penyemprotan ini dilakukan pada sore hari untuk menghindari sinar ultraviolet dari matahari. Penyakit pada budidaya buncis Penyakit pada budidaya buncis bisa disebabkan oleh jamur patogen, bakteri maupun dari virus. Penyakit antraknosa Penyakit antraknosa pada tanaman buncis ini disebabkan oleh cendawan Colletotrichum Lindemuthianum yang termasuk dalam famili Melanconiaccae. Gejala Terdapat bercak-bercak kecil berwarna coklat karat pada polong buncis muda. Bercak hitam atau coklat tua di bagian batang tanaman tua. Pengendalian Semenjak awal dilakukan perendaman benih dengan BIO-SPF untuk memberikan imunisasi dari dari penyakit tersebut. 1 sendok ± 10 gr dicampur 1 liter air, digunakan untuk merendam benih buncis ± 10 menit. BIO SPF, kemasan 100 gr, cukup untuk kebutuhan budidaya buncis luasan 1000 m2 Pergiliran tanaman, maksudnya untuk memotong siklus hidup cendawan tersebut. Pergiliran tersebut dapat dengan tanaman lobak, wortel atau kol bunga. Penyemprotan atau pengocoran secara berkala BIO-SPF . Dilakukan 2 kali, umur ± 1 minggu HST Hari Setelah Tanam dan umur 1 bulan HST. 1 sachet BIO-SPF 100gr dicampur ± 10 liter air, digunakan untuk mengocor bedengan/lahan seluas 1000m2. Penyakit Embun Tepung Penyakit embun tepung pada buncis ini disebabkan cendawan Erysiphe polygoni, yang termasuk dalam famili Erysiphaceae. Gejala yang nampak; daun, batang, bunga dan buah berwarna putih keabuan seperti beludru. Apabila serangan pada bunga ringan, maka polong masih dapat terbentuk. Namun bila gagal serangannya berat akan dapat menggagalkan proses pembuahan, bunga menjadi kering dan akhirnya mati. Bila polong yang diserang maka polong tidak gugur, tetapi akan meninggalkan bekas berwarna cokelat surat sehingga kualitasnya menurun. Pengendalian Semenjak awal dilakukan perendaman benih dengan BIO-SPF untuk memberikan imunisasi dari dari penyakit tersebut. 1 sendok ± 10 gr dicampur 1 liter air, digunakan untuk merendam benih buncis ± 10 menit. Apabila sudah ada gejala serangan, dilakukan pengendalian secara mekanis dengan memotong bagian-bagian yang sudah terserang, dikumpulkan untuk selanjutnya bisa dibakar. Penyemprotan atau pengocoran secara berkala BIO-SPF . Dilakukan 2 kali, umur ± 1 minggu HST Hari Setelah Tanam dan umur 1 bulan HST. 1 sachet BIO-SPF 100gr dicampur ± 10 liter air, digunakan untuk mengocor bedengan/lahan seluas 1000m2. Penyakit Layu bakteri Penyakit layu bakteri ini disebabkan oleh bakteri Pseuomonas sollanacearum. Gejala Tanaman akan terlihat layu, menguning dan kerdil. Bila batang tanaman yang terserang dipotong melintang, maka akan terlihat warna cokelat dan kalau dipijit keluar lendir berwarna putih. Kadang-kadang warna cokelat ini bisa sampai ke daun. Akar yang sakit juga berwarna cokelat. Pengendalian ; Semenjak awal dilakukan perendaman benih dengan BIO-SPF untuk memberikan imunisasi dari dari penyakit tersebut. 1 sendok ± 10 gr dicampur 1 liter air, digunakan untuk merendam benih buncis ± 10 menit. Sebaiknya dilakukan pergiliran tanaman, untuk memutus mata rantai sumber penyakit. Penyemprotan atau pengocoran secara berkala BIO-SPF . Dilakukan 2 kali, umur ± 1 minggu HST Hari Setelah Tanam dan umur 1 bulan HST. 1 sachet BIO-SPF 100gr dicampur ± 10 liter air, digunakan untuk mengocor bedengan/lahan seluas 1000m2. Penyakit Layu/ Layu Fusarium Penyakit layu jenis ini disebabkan jamur patogen tular tanah fusarium oxyporum. Jamur patogen jenis ini rawan menyerang terutama saat kelembaban tinggi musim penghujan. Gejala yang muncul; Tanaman akan terlihat layu, menguning dan kerdil. Bila batang tanaman yang terserang dipotong melintang, maka akan terlihat warna cokelat dan kalau dipijit tidak keluar lendir. Tanaman yang sakit apabila dicabut akan terlihat akar berwarna cokelat. Pengendalian ; Pada saat persiapan lahan, pada media tanam diberi perlakuan agensia hayati SUPERGLIO MOSA GLIO. Pemberian agens hayati SUPERGLIO MOSA GLIO ini dengan takaran 1 sachet100 gr dicampur ± 50 kg pupuk kandang 1 karung kemudian diperam selama 1 sd 2 minggu. Campuran ini ditebar merata ke bedengan untuk luasan 1000m2 10 bedeng. Penyemprotan atau pengocoran secara berkala SUPERGLIO MOSA GLIO . Dilakukan 2 kali, umur ± 1 minggu HST Hari Setelah Tanam dan umur 1 bulan HST. 1 sachet SUPERGLIO MOSA GLIO 100gr dicampur ± 10 liter air, digunakan untuk mengocor bedengan/lahan seluas 1000m2. super glio MOSA GLIO, fungisida organik super, Pemberian Agensia Hayati SUPERGLIO MOSA GLIO ini bisa dengan ditabur dengan cara seperti no 1. Yakni membuat campuran pupuk kandang dengan SUPERGLIO MOSA GLIO . 1 satu sachet100 gr dicampur ± 50 kg pupuk kandang 1 karung kemudian diperam selama 1 sd 2 minggu. Campuran ini ditebar merata ke bedengan untuk luasan 1000m2 10 bedeng. Penyakit Bercak Daun Penyakit bercak daun ini dinamakan demikian berdasarkan gejala yang ditimbulkannya. Gejalanya yakni ; daun berbercak-bercak kecil berwarna cokelat kekuningan. Lama-kelamaan bercak akan melebar dan bagian tepinya terdapat pita berwarna kuning. Akibat lebih parah, daun menjadi layu dan berguguran. Bila menyerang polong, maka polong berbercak kelabu dan biji yang terbentuk kurang padat dan ringan. Penyakit bercak daun pada buncis ini disebabkan cendawan/jamur patogen Cercospora canescens , yang termasuk famili Dematiaceae. Pengendalian; Pada saat persiapan lahan, pada media tanam diberi perlakuan agensia hayati SUPERGLIO MOSA GLIO. Pemberian agens hayati SUPERGLIO MOSA GLIO ini dengan takaran 1 sachet100 gr dicampur ± 50 kg pupuk kandang 1 karung kemudian diperam selama 1 sd 2 minggu. Campuran ini ditebar merata ke bedengan untuk luasan 1000m2 10 bedeng. Penyemprotan atau pengocoran secara berkala SUPERGLIO MOSA GLIO . Dilakukan 2 kali, umur ± 1 minggu HST Hari Setelah Tanam dan umur 1 bulan HST. 1 sachet SUPERGLIO MOSA GLIO 100gr dicampur ± 10 liter air, digunakan untuk mengocor bedengan/lahan seluas 1000m2. Pemberian Agensia Hayati SUPERGLIO MOSA GLIO ini bisa dengan ditabur dengan cara seperti no 1. Yakni membuat campuran pupuk kandang dengan SUPERGLIO MOSA GLIO . 1 satu sachet100 gr dicampur ± 50 kg pupuk kandang 1 karung kemudian diperam selama 1 sd 2 minggu. Campuran ini ditebar merata ke bedengan untuk luasan 1000m2 10 bedeng. Penyakit Hawar Daun Penyakit hawar daun pada buncis ini disebabkan serangan bakteri Xanthomonas campestris dari famili Pseudomanadaceae. Bakteri ini dapat berkembang pada suhu lebih dari 20° dan suhu optimum 30° celsius. Bakteri ini pun dapat bertahan lama di dalam tanah, di dalam biji dan sisa-sisa tanaman yang sakit. Gejala serangan; Pada mulanya timbul bercak kuning di bagian tepi daun, kemudian meluas menuju tulang daun tengah. Daun terlihat layu, kering dan berwarna cokelat kekuningan. Pada serangan hebat daun akan berwarna kuning seluruhnya dan akhirnya rontok. Bila serangan meluas sampai ke batang, lama-kelamaan tanaman akan mati. Pengendalian Memakai benih yang terhindar dari penyakit serta perlakuan perendaman benih dengan BIO-SPF. 1 satu sendok 10gr BIO-SPF dicampur 1 liter air untuk merendam benih buncis ± 10 menit. Sanitasi atau menjaga kebersihan lahan Sebaiknya dilakukan pergiliran tanaman, untuk memutus mata rantai sumber penyakit. Penyemprotan atau pengocoran secara berkala BIO-SPF . Dilakukan 2 kali, umur ± 1 minggu HST Hari Setelah Tanam dan umur 1 bulan HST. 1 sachet BIO-SPF 100gr dicampur ± 10 liter air, digunakan untuk mengocor bedengan/lahan seluas 1000m2. Penyakit Busuk Lunak / Busuk Erwina Penyakit busuk lunak pada buncis ini disebabkan oleh bakteri Erwina Carotopora, yang termasuk famili Enterobacteria. Bakteri ini hanya menyerang bila ada bagian tanaman yang terluka, misalnya gigitan ulat atau memang sudah sakit karena penyakit lain. Seranan ini dapat terjadi di lapangan atau di penyimpanan. Gejala ; Daun berbercak, berair dan warnanya menjadi kecoklatan. Gejala ini akan cepat menjalar ke seluruh bagian tanaman sehingga tanaman menjadi lunak, berlendir dan berbau busuk . Kadang-kadang juga menyebabkan roboh bila yang terserang batangnya. Pengendalian ; Memakai benih yang terhindar dari penyakit serta perlakuan perendaman benih dengan BIO-SPF. 1 satu sendok 10gr BIO-SPF dicampur 1 liter air untuk merendam benih buncis ± 10 menit. Sanitasi atau menjaga kebersihan lahan Sebaiknya dilakukan pergiliran tanaman, untuk memutus mata rantai sumber penyakit. Apabila timbul gejala serangan, secara mekanis membuang dan membakar tanaman yang telah terjangkit penyakit tersebut Penyemprotan atau pengocoran secara berkala BIO-SPF . Dilakukan 2 kali, umur ± 1 minggu HST Hari Setelah Tanam dan umur 1 bulan HST. 1 sachet BIO-SPF 100gr dicampur ± 10 liter air, digunakan untuk mengocor bedengan/lahan seluas 1000m2. Penyakit Karat Penyakit karat ini disebabkan jamur patogen Uromyce appendiculatus, termasuk dalam ordo Urendinales. Jamur ini juga mampu bertahan lama di dalam tanah pada bagian tanaman yang sakit walaupun iklimnya kering. Serangan akan kembali menghebat saat kelembaban tingg musim penghujan. Penyebarannya bisa melalui udara, percikan atau aliran air, serangga maupun terbawa dalam pengangkutan bibit-bibit tanaman di daerah lain. Gejala ; Pada jaringan daun terdapat bintik-bintik kecil berwarna cokelat baik dipermukaan daun sebelah atas maupun bawah dan biasanya gejala tersebut dikelilingi oleh jaringan khlorosis. Pada varietas yang mampu bertahan, gejalanya berupa bintik-bintik cokelat saja. Pengendalian ; Menanam benih yang terhindar dari penyakit serta perlakuan perendaman benih dengan BIO-SPF. 1 satu sendok 10gr BIO-SPF dicampur 1 liter air untuk merendam benih buncis ± 10 menit. Sanitasi atau menjaga kebersihan lahan Sebaiknya dilakukan pergiliran tanaman, untuk memutus mata rantai sumber penyakit. Apabila timbul gejala serangan, secara mekanis membuang dan membakar tanaman yang telah terjangkit penyakit tersebut Penyemprotan atau pengocoran secara berkala BIO-SPF dan SUPERGLIO MOSA GLIO. Dilakukan 2 kali, umur ± 1 minggu HST Hari Setelah Tanam dan umur 1 bulan HST. 1 sachet BIO-SPF 100gr dan SUPERGLIO MOSA GLIO dicampur ± 10 liter air, digunakan untuk mengocor bedengan/lahan seluas 1000m2. Pemberian Agensia Hayati SUPERGLIO MOSA GLIO ini bisa dengan ditabur dengan cara seperti no 1. Yakni membuat campuran pupuk kandang dengan SUPERGLIO MOSA GLIO . 1 satu sachet100 gr dicampur ± 50 kg pupuk kandang 1 karung kemudian diperam selama 1 sd 2 minggu. Campuran ini ditebar merata ke bedengan untuk luasan 1000m2 10 bedeng. Penyakit Damping Off Penyakit ini disebabkan oleh jamur Phytium sp, termasuk famili Phyticeae. Penularannya dapat melalui tanah maupun biji. Serangan hebat juga akan terjadi saat kelembaban tinggi atau di musim hujan. Gejala ; Bagian batang yang terletak di bawah keping biji hipokotil berwarna putih pucat karena mengalami kerusakan klorofil. Akibatnya terjadi nekrosa secara cepat, jaringan yang berada di atas tanah menjadi mengerut dan mengecil sehingga batang tidak kuat lagi menyangga kotiledon dan kemudian tanaman menjadi roboh. Pengendalian ; Menyiram tanaman dengan air yang bebas dari penyakit. Pada saat persiapan lahan, pada media tanam diberi perlakuan agensia hayati SUPERGLIO MOSA GLIO. Pemberian agens hayati SUPERGLIO MOSA GLIO ini dengan takaran 1 sachet100 gr dicampur ± 50 kg pupuk kandang 1 karung kemudian diperam selama 1 sd 2 minggu. Campuran ini ditebar merata ke bedengan untuk luasan 1000m2 10 bedeng. Penyemprotan atau pengocoran secara berkala SUPERGLIO MOSA GLIO . Dilakukan 2 kali, umur ± 1 minggu HST Hari Setelah Tanam dan umur 1 bulan HST. 1 sachet SUPERGLIO MOSA GLIO 100gr dicampur ± 10 liter air, digunakan untuk mengocor bedengan/lahan seluas 1000m2. Pemberian Agensia Hayati SUPERGLIO MOSA GLIO ini bisa dengan ditabur dengan cara seperti no 1. Yakni membuat campuran pupuk kandang dengan SUPERGLIO MOSA GLIO . 1 satu sachet100 gr dicampur ± 50 kg pupuk kandang 1 karung kemudian diperam selama 1 sd 2 minggu. Campuran ini ditebar merata ke bedengan untuk luasan 1000m2 10 bedeng. Penyakit Ujung Keriting Berbeda dengan berbagai penyakit di atas, untuk penyakit ini disebabkan oleh mikrobia jenis virus yakni virus mozaik keriting. Penularan virus mosaik ini melalui vektor serangga yakni kutu loncat dari famili Yassidae. Dari tingkat muda sampai dewasa, kutu ini dapat menjadi pembawa carrier virus tersebut. Gejala ; Pada daun-daun muda menjadi keriting dan berwarna kuning, sedangkan daun yang sudah tua menggulung atau memilin. Biasanya daun-daun terasa lebih kaku, tangkai daun menggeriting ke bawah dan batang tidak normal. Tanaman muda terserang menjadi kerdil. Pengendalian ; Menanam bibit yang tahan penyakit, seperti jenis Spurt dan Strike Mencabut dan membakar tanaman yang telah terserang penyakit Pengendalian kutu loncat sebagai vektor pembawa tersebut dengan pestisida nabati campuran ; bawang putih, cabe rawit, jahe, jeruk dan sambiloto. Pengendalian penyakit dengan antivirus nabati MOSA Bimasakti’. Cara aplikasinya 2ml antivirus nabati MOSA tersebut, dicampur 1 liter air. Digunakan untuk menyemprot secara selektif agar lebih hemat. Penyemprotan dilakukan 2 kali pada 10 dan 20 HST Hari setelah tanam. Bilainfeksi penyakit berat, hawar menyebabakan daun kering dan tanaman jagung mati. Penyakit ini berkembang dengan cepat pada cuaca yang lembab, curah hujan tinggi, suhu relatif rendah dan intensitas penyinaran matahari yang kurang. Petani dapat melakukan pengendalian hama ini dengan cara : Menggunakan varietas tahan. Melakukan sanitasi Penyakit Gambar 3.11 Daun buncis yang terkena karat Penyakit yang ditemukan pada tanaman buncis adalah peyakit karat. Gejalanya ialah pada jaringan daun terdapat bintik-bintik kecil berwarna coklat baik dipermukaan daun sebelah atas maupun bawah (Gambar 3.11) dan biasanya dikelilingi oleh jaringan khlorosis. .
  • eui5hhbp9y.pages.dev/346
  • eui5hhbp9y.pages.dev/169
  • eui5hhbp9y.pages.dev/89
  • eui5hhbp9y.pages.dev/215
  • eui5hhbp9y.pages.dev/490
  • eui5hhbp9y.pages.dev/390
  • eui5hhbp9y.pages.dev/486
  • eui5hhbp9y.pages.dev/245
  • penyakit karat daun pada buncis dan cara mengatasinya